ampiang-dadiah

Menikmati makanan tradisional akan lebih nikmat jika langsung mencicipinya di daerah asalnya. Dengan suasana dan aroma yang mendukung, akan menambah kenikmatan rasa saat berkuliner di tanah Minang.

Ampiang dadiah menjadi salah satu makanan tradisional masyarakat Minang. Kuliner ini sudah ada sejak zaman dulu. Ampiang dadiah berasal dari bahasa Minang, “ampiang” berarti berdekatan dan “dadiah” berarti susu yang dikentalkan atau susu fermentasi.

Ampiang adalah beras ketan yang ditumbuk pipih. Uniknya proses pemipihan ampiang ini dilakukan saat beras ketan masih panas setelah direbus kering. Dengan proses pembuatan yang tradisional dan tidak begitu rumit, untuk membuatnya pun tidak begitu lama.

Kompas.com/Rachmat Ogie Kurniawan Ampiang dadiah Ampiang di Sumatera Barat umumnya merupakan produksi rumah tangga yang terdapat di Batipuh Baruah, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar. Tepatnya di jorong Ladang Laweh sekitarnya.

Pengrajin ampiang umumnya adalah “induak induak” atau kaum ibu. Mereka membuat ampiang di “dangau” atau pondok ampiang yang lazim berada di dekat rumah masing-masing. Pengerjaannya harus beberapa orang, minimal tiga orang. Satu orang menumbuk, satu menimang, dan satu lagi merendang.

Ampiang umumnya dipasarkan ke berbagai kota di Sumatera Barat. Seperti Kota Padang, Bukittinggi, dan Padangpanjang. Juga banyak dijual di berbagai bofet seperti di Padang Panjang, ampiang badadiah dijual di Bofet Gumarang.

Bofet Gumarang berada di jantung kota tepatnya di depan terminal mikrolet dan terkenal dengan menu andalannya yaitu ampiang dadiah. Selain itu juga tersedia bubur kampiun dan es tebak yang juga menjadi andalan Gumarang. Gumarang ini tidak hanya terkenal dengan makanannya, juga terkenal menjadi tempat pertemuan bagi para tokoh masyarakat yang berkumpul di meja satu.

Selain enak dimakan dengan kue, Ampiang juga enak dimakan dengan dadiah campur “Tangguli”, gula saka atau gula merah dan sedikit kelapa parut. Makanan ini disebut dengan “ampiang badadiah”.

Olahan enak lainnya dari ampiang adalah dimakan dengan “kapalo dadiah”. Dadiah ditaruh di tabung dari bambu. Kuliner-kuliner ini mampu membuat lidah serasa dimanja oleh budaya Indonesia yang masih kental. Anda wajib menikmatinya jika singgah ke Kota Padangpanjang, Sumatera Barat.