Indonesia dikenal sebagai negara dengan destinasi wisata etnik dan kultural yang sangat beragam. Tempat-tempat wisata religius seperti pura-pura di Bali, Candi-candi, Gereja klasik, Kuil dan Klenteng banyak menjadi tujuan wisata dari berbagai kalangan internasional. Lalu bagaimana dengan wisata syariah? Bisakah Indonesia menjadi potensi destinasi yang ramah untuk menyambut wisatawan Muslim mancanegara? Tampaknya Asosiasi Hotel dan Restoran Syariah Indonesia (AHSIN) optimis itu dapat dilakukan.

Ketua AHSIN Riyanto Sofyan menekankan bahwa wisata syariah itu bukan wisata ziarah. Wisata syariah itu lebih pada wisata konservatif yang mampu memenuhi kebutuhan wisatawan yang merupakan kalangan Muslim. Kebutuhan tersebut adalah selain produk makanan dan minuman yang harus halal, aksesabilitas dalam melaksanakan ibadah juga harus diperhatikan. Sehingga para wisatawan mendapatkan jaminan ketenangan dalam mencari kuliner serta dapat melaksanakan ibadah sholat dengan baik.

Ketupat2

Sofyan mengingatkan bahwa wisata syariah ini bukan berarti wisata nonmuslim tidak boleh mengikutinya. Boleh saja, tetapi di lokasi wisata syariah tidak akan dijumpai minuman beralkohol dan hiburan malam dan sebagainya. Sajian makanannya ramah dan dapat dikonsumsi semua kalangan.

Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, menurut Sofyan masih banyak aspek-aspek yang bisa dikembangkan untuk mendongkrak minat wisatawan Muslim mancanegara untuk berkunjung. Sebab, secara statistik kunjungan wisatawan Muslim ke Indonesia masih jauh tertinggal dari negara- negara ASEAN seperti Malaysia.

Hal-hal yang masih bisa ditingkatkan diantaranya adalah branding. Pariwisata syariah Indonesia dianggap perlu untuk menentukan fokus apa yang ditonjolkan sebagai daya tarik wisatawan Muslim mancanegara. Hal ini dikatakan oleh Sofyan masih dalam tahap diskusi pembahasan antara Kementerian Pariwisata dan pelaku pariwisata.

Hal lain yang juga dapat ditingkatkan adalah aspek sertifikasi produk-produk halal. Sofyan menjelaskan bahwa di Indonesia relatif restoran dan kafe menyediakan makanan dan minuman halal. Tetapi, halal itu baru pada tataran self claim, belum besertifikat.

Menurut data yang ada, saat ini hotel syariah yang besertifikat sudah ada 37 hotel. Sebanyak 150 hotel menuju operasional syariah. Begitu juga dengan restoran, dari 2.916 restoran, baru 303 yang besertifikat halal. Sebanyak 1.800 mempersiapkan diri sebagai restoran halal. Sedangkan tempat relaksasi, SPA kini baru berjumlah tiga unit. Sebanyak 29 sedang proses untuk mendapatkan sertifikat halal.

Berdasarkan Global Muslim Travel Index, pada 2013 tingkat kunjungan wisman muslim Indonesia berada di ranking keempat di tingkat ASEAN dengan jumlah kunjungan wisatawan muslim 1,7 juta. Relatif sedikit bila dibandingkan dengan Malaysia yang sudah mendapatkan kunjungan wisatawan muslim 6,1 juta wisman, Thailand 4,4 juta wisman, Singapura 3,9 juta wisman.Oleh karena itu pada 2019 ditargetkan jumlah kunjungan wisman muslim bisa mencapai 20 juta wisman muslim.

Tentu saja bila wisata syariah ini bisa dioptimalkan, maka akan turut bisa menyumbang peningkatan wisatawan mancanegara yang akan datang ke Indonesia.

disadur dari Koran-Sindo.com
Advertisement Advertise your own
Ads Telkom Indonesia
0 Komentar
Tambahkan komentar dengan Akun GNFI / Facebook ...
READ NEXT
BACK TO TOP
3 Film Pendek Karya Anak Bangsa Juara di Singapura
3 Film Pendek Karya Anak Bangsa Juara di Singapura
Dunia perfileman Indonesia terus bergeliat. Tidak hanya para aktornya yang telah merambah Hollywood namun juga film-film karya anak bangsa mendapatkan berbagai penghargaan. Penghargaan terbaru
Paviliun Indonesia Menjadi yang Terbaik di Berlin
Paviliun Indonesia Menjadi yang Terbaik di Berlin
Sekali lagi, prestasi wisata Indonesia di kancah internasional diraih. Kali ini lewat bursa pariwisata terbesar di dunia, Internationale Tourismus Boerse (ITB) Berlin di Jerman
Tas Warisan Budaya Dunia ini Bisa Lindungi Lingkungan, Kok Bisa?
Tas Warisan Budaya Dunia ini Bisa Lindungi Lingkungan, Kok Bisa?
Kearifan lokal tidak melulu ketinggalan jaman, padahal sering kali pengabaian pada tradisi lokal ternyata masih bisa menjadi solusi untuk permasalahan konvensional seperti dalam hal
Perempuan Ini Satu-satunya Ahli Taksonomi Bambu Di Indonesia
Perempuan Ini Satu-satunya Ahli Taksonomi Bambu Di Indonesia
Siapa yang tak kenal bambu, tamanan yang mudah kita jumpai ini sudah akrab digunakan untuk berbagai keperluan masyarakat Indonesia sejak jaman dahulu, mulai dari
Prototipe Angkot Listrik dari Bandung
Prototipe Angkot Listrik dari Bandung
Kendaraan minibus yang merupakan prototipe angkutan kota tenaga listrik disiapkan untuk dipamerkan dalam Dies Natalis Ke-57 Institut Teknologi Bandung (ITB) di ITB, Bandung, Jawa
Terpikat si Cantik Kalimarau
Terpikat si Cantik Kalimarau
Kali ini kami sungguh jatuh hati pada pandangan pertama, lalu semakin cinta pada pandangan kedua. Jatuh hati pandangan pertama itu terjadi pada sebuah bandara di daerah