Belum ke Bangka Sebelum Mie Koba

Written by Akhyari Hananto Administrator at GNFI
Share this
0 shares
Comments
1 replies

Demam timah pada abad ke-18 telah membawa berkah bagi Pulau Bangka. Mengiringinya saat itu terbentuk pula di Bangka pemukiman masyarakat China Hakka dari Guangdong. Orang-orang ini bermigrasi dari negerinya ke Bangka bukan hanya membawa teknologi penambangan timah tetapi juga beserta kebiasaan dan tradisinya

Dari sekian banyak budaya orang China Hakka yang dibawa ke Negeri Serumpun Sebalai, salah satunya adalah kebiasaan memakan mie yang selanjutnya diadopsi warga setempat. Dikenallah mie belitung saat Anda berkunjung ke Pulau Belitung. Akan tetapi, bila Anda ke Bangka maka ada varian lain, yaitu mie koba yang namanya diambil dari salah satu kota di Bangka sebagai tempat asalnya.

Harga mie koba tidaklah mahal namun rasanya bisa membuat Anda berniat kembali mencobanya. Selain pempek yang terkenal, mie koba dari Bangka siap mengikat kenangan wisatawan Anda saat menyambangi Pulau Bangka. Mie koba dibuat dari bahan alami oleh Iskandar, orang pertama yang menciptakan racikan kuliner berbahan mie ini. Mie koba semakin hari semakin dikenal di seluruh Bangka. Iskandar mengolah mie ini di Kota Koba, Ibu kota Kabupaten Bangka Tengah, dan mengirimnya ke Pangkalpinang setiap hari untuk dijual sebagai hidangan selain di Koba sendiri.

Banyak yang mengakui bahwa mie koba di Pangkalpinang rasanya lebih enak dibandingkan di kota asalnya. Koba, walau pembuatnya masih tangan yang sama. Sebenarnya rasa yang membedakan ada di godokan bumbu kuah yang mengandung kaldu ikan tenggiri. Istimewanya, saat menghirup kuah mie koba, rasa tenggiri pun sudah hampir lenyap, dan yang ada ialah cita rasa keseluruhan mie yang gurih dan segar.

Mie Koba berkuah gurih dari kaldu tenggiri. Bukannya bakso, mie koba menyuguhkan telur rebus dan kesegaran jeruk kunci yang otentik dirasakan di Bangka.

Kesegaran mie ini bukan berasal dari sambal atau pun irisan daun seledri. Warga Bangka sudah terbiasa membubuhkan jeruk dalam makanan kuah. Jeruk yang dipilih pun bukan jeruk peras biasa. Bila Anda melihat beberapa bulir jeruk di atas meja makan, itulah yang disebut dengan jeruk kunci. Jeruk kunci konon hanya tumbuh di beberapa bagian pulau Sumatera saja, termasuk di Bangka dan Belitung. Jeruk ini dijadikan bagian dari penyedap makanan bagi warga Bangka. Tambahkan satu perasan jeruk ini ke dalam Mie Koba, dan bersiaplah untuk merindukannya lagi.

Keistimewaan tak berhenti di jeruk kunci. Mie Koba berciri khas tambahan telur di dalamnya. Telur yang telah direbus matang, dikuliti hingga bersih dan dijadikan side dish Mie Koba. Jadi, bukan telur dadar atau mata sapi yang biasa disiapkan di rumah makan, melainkan telur rebus bercampur kuah tenggiri yang gurih.

Di Kota Pangkalpinang, mie koba hanya dijual di satu tempat saja, yaitu di Jalan Balai No. 83. Sedangkan di Kota Koba, Anda harus berkendaraan sekira 1 jam dan berhenti di Jalan Kenanga. Mie koba, dimana Anda menyantapnya, tidak akan pernah menyisakan sesal, seperti kebanyakan piring yang tak menyisakan sedikit pun kuah gurihnya.

Untuk menambah kenikmatan kuliner di Bangka, cobalah untuk mencicipi kopinya yang juga terkenal dan dinikmati di kedai-kedai kopi.

(Indonesia.travel)

 
0 comments
  Livefyre
  • Get Livefyre
  • FAQ