5 Alasan Mengapa Bandung Bisa Menjadi Silicon Valley-nya Indonesia

Written by Hafiz Alifiarga Subscriber at GNFI
Share this
0 shares
Comments
0 replies

Ketika para entrepreneur berekspansi ke Indonesia, sebagian besar dari mereka akan memprioritaskan untuk mendirikan kantor di Jakarta. Di atas kertas, itu masuk akal. Tidak hanya karena kota ini sering menjadi tuan rumah bagi banyak acara startup di dalam negeri, Jakarta juga merupakan tempat dimana banyak kesepakatan bisnis dibuat. Tapi sekarang kota tetangganya, Bandung, juga ingin ikut ambil bagian.

Ridwan Kamil, walikota Bandung, ingin mengubah pola pikir capital-first dan meyakinkan orang bahwa Bandung bisa menjadi tujuan yang lebih baik dari Jakarta karena beberapa alasan.

Ridwan Kamil beberapa hari yang lalu berbicara tentang visinya untuk Bandung di sebuah acara di Jakarta. Berikut adalah lima poin yang dibuat oleh Ridwan Kamil untuk kotanya:

1. Bandung memiliki sumber daya manusia yang cukup untuk perusahaan teknologi

Dengan lebih dari dua juta orang penduduk, Bandung adalah kota terbesar ketiga di Indonesia, di bawah Jakarta dan Surabaya. Populasi penduduknya yang muda dan melek teknologi semakin mendukung ekosistem teknologi di kota ini. Menurut Ridwan Kamil, 60 persen warga Bandung berusia di bawah 40 tahun yang merupakan usia produktif untuk bekerja. Bandung juga merupakan kota dengan basis pengguna Twitter terbesar keenam di dunia.

Banyak orang Indonesia yang datang ke Bandung untuk belajar. Kota ini memiliki lebih dari 80 lembaga pendidikan tinggi termasuk perguruan tinggi teknologi terbesar di Indonesia, Institut Teknologi Bandung (ITB). Orang-orang muda ini bisa menjadi bakat besar, kata Ridwan, serta menjadi calon pengguna yang bagus untuk setiap perusahaan teknologi yang membuka kantor di Indonesia. Upah minimum kota Bandung juga sedikit lebih rendah dari Jakarta.

2. Startup friendly

Ridwan Kamil yang juga merupakan seorang entrepreneur (ia merupakan lulusan master dari University of California, Berkeley, yang kemudian mendirikan Urbane Indonesia, sebuah perusahaan arsitektur, desain perkotaan, dan proyek). Ia paham betapa sulitnya bagi startup untuk beroperasi di tahun-tahun awal. Meskipun belum resmi menjadi kebijakan pemerintah setempat, Ridwan Kamil ingin membantu startup yang berbasis di Bandung. Ia memberikan sebuah contoh bagaimana ia menyediakan sebuah bangunan kosong sebagai kantor gratis untuk startup yang masih berada di tahun pertama mereka. Walikota Bandung juga berencana untuk memberikan insentif kepada perusahaan-perusahaan baru, misalnya pajak yang lebih rendah.

Beberapa startup teknologi asal Bandung yang menonjol adalah developer game Agate Studio, Digital Happiness, Nightspade1, dan Tinker Games, serta developer mobile Dycode, perusahaan outsourcing teknologi Walden Global Services, dan marketplace properti UrbanIndo. Bandung Digital Valley milik Telkom, komunitas teknologi khusus wanita IDGeeksGirls, dan komunitas teknologi Bandung FOWAB juga berbasis di sana.

3. Pemerintah kota Bandung sangat mendukung inisiatif teknologi

Ridwan Kamil mungkin baru saja menjabat sebagai walikota 2 tahunan, tetapi dalam waktu yang singkat itu ia telah membuat perubahan yang signifikan terkait sikap pemerintah terhadap penggunaan teknologi. Ia menyebutkan lima pilar ‘kota pintar’ dalam rencananya: infrastruktur teknologi, pemerintahan yang berorientasi teknologi, pemerintahan yang terbuka, pemberdayaan, dan “teknopolis”.

Pemerintah kota Bandung telah memasang lebih dari 5.000 hotspot wi-fi yang tersebar di seluruh kota. Target mereka tahun ini adalah memasang hingga 40.000 hotspot untuk memastikan lebih banyak warga Bandung yang bisa online. Pemerintah juga mempersiapkan “layanan publik Google of Bandung”, yang memungkinkan pengguna mengakses berbagai layanan publik secara online. Layanan ini termasuk sistem pengaduan online yang membantu mengurangi korupsi di Bandung, dan juga e-Kelurahan, yang memungkinkan warga untuk men-download formulir publik secara online sehingga tidak harus pergi ke departemen terkait untuk sekedar mendapatkan formulir.

Pemerintah kota Bandung sangat terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai pihak guna mengembangkan semua jenis solusi online. Salah satu bentuk kerjasama tersebut adalah dengan perusahaan informasi dan komunikasi terbesar di Indonesia, Telkom, dengan mengembangkan e-Puskesmas, sebuah manajemen sistem informasi online bagi para praktisi kesehatan. Pemerintah juga menggunakan database visual buatan mahasiswa yang menampilkan aset tanah Bandung.

4. Selanjutnya – menjadi Silicon Valley-nya Indonesia

Ridwan Kamil mengatakan bahwa seperti Singapura, Bandung tidak memiliki sumber daya alam yang bisa diandalkan. Jadi mereka harus mengandalkan kekuatan sumber daya manusia untuk memajukan kota – dan bangsa – ke tingkat berikutnya. Salah satu proyek besar yang mereka kerjakan bernama Teknopolis, yang diharapkan bisa menjadi Silicon Valley-nya Indonesia di masa depan.

Bandung telah menyiapkan lahan seluas 800 hektar di wilayah Gedebage. Total investasi untuk proyek ini sekitar USD 800 juta. Pemerintah kota Bandung saat ini tengah mencari investasi dari sejumlah pihak untuk mendukung proyek ini, dan akan memindahkan pusat pemerintahan kota Bandung ke Gedebage ketika proyek Teknopolis selesai.

Sejauh ini Ridwan Kamil telah mengumumkan bahwa produsen komponen pesawat asal Amerika Serikat UTC Aerospace Systems tertarik untuk bergabung dan bersedia untuk berinvestasi hingga Rp 9 triliun. Walikota Bandung juga melakukan diskusi dengan Duta Besar AS di Indonesia, Robert Blake, mengenai proyek tersebut. Proyek ini diharapkan akan selesai pada tahun 2015.

5. Kuliner yang lezat dan cuaca yang bagus

Dijuluki sebagai Paris of Java, Bandung memiliki banyak hal untuk ditawarkan kepada wisatawan dan pengunjung dari seluruh dunia, Ridwan Kamil menjelaskan. Kota ini memiliki berbagai macam kuliner lezat, banyak butik fashion sebagai tujuan berbelanja, dan iklim yang lebih dingin dibanding Jakarta karena datarannya yang tinggi.

Baru-baru ini pemerintah kota Bandung menerima penghargaan ‘kota sehat’ dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berkat upaya kota Bandung dalam mendaur ulang sampah rumah tangga menjadi pupuk kompos untuk pertanian dan proyek hijau lainnya. Bandung juga dianggap salah satu kota paling kreatif di Asia.

source : http://id.techinasia.com/5-alasan-mengapa-bandung-bisa-menjadi-silicon-valleynya-indonesia/

 
0 comments
  Livefyre
  • Get Livefyre
  • FAQ