GeekHunter, Startup perekrutan kerja khusus IT yang didirikan oleh wanita

Written by Hafiz Alifiarga Subscriber at GNFI
Share this
0 shares
Comments
0 replies

Startup yang mencoba terjun di ranah lowongan dan perekrutan pekerjaan memang sudah mulai menjamur di Indonesia. Salah satunya adalah GeekHunter, startup yang memberikan layanan perekrutan kerja di bidang IT. GeekHunter merupakan startup asal Bandung yang didirikan oleh Ken Ratri Iswari dan Yunita Anggraeni sejak Juli 2013.

Selain sebagai konsultan bagi perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja, GeekHunter juga memberi informasi lowongan pekerjaan di bidang IT. Ingin tahu lebih banyak tentang startup ini? Simak beberapa hal menarik tentang GeekHunter berikut:

1. Berawal dari posisi job recruiter

Karir Ken sebelum menjadi founder GeekHunter terbilang cemerlang. Ia merupakan lulusan S1 dan S2 jurusan Business Administration dan Business & Management Marketing dengan gelar cum laude dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan pernah bekerja sebagai job recruiter di Shell Indonesia. Dari situlah ia berkeinginan kuat untuk membantu ekosistem IT bertumbuh dan memutuskan untuk membangun sendiri startup yang dapat mewujudkan itu semua.

Ken akhirnya mengajak salah satu temannya, Yunita Anggraeni, untuk mendirikan GeekHunter. Proyek pertama yang mereka kerjakan adalah mendapatkan progammer untuk perusahaan pengembang game asal Korea Selatan yang baru saja beroperasi di Bandung kala itu. Sejak sukses menggarap talent di bidang IT, mereka berdua terus fokus pada bisnis ini.

2. Monetisasi dari suksesnya perekrutan

Bisnis utama yang dijalankan oleh GeekHunter berfokus pada perusahaan, sehingga mereka mengambil keuntungan dari layanan yang mereka tawarkan kepada perusahaan. Ken mengatakan bahwa GeekHunter akan mendapat bayaran ketika berhasil melakukan perekrutan yang dibutuhkan klien mereka.

Meski enggan menyebut berapa banyak penghasilan yang telah didapat GeekHunter selama dua tahun beroperasi, Ken mengklaim bahwa penghasilan yang diperoleh bisa membuat operasional startup miliknya terus berjalan.

3. Klien sudah lebih dari 50 dan terdapat 10.000 talent di bidang IT

GeekHunter bermitra dengan sekitar 50 perusahaan, dengan komposisi 60 persen berasal dari perusahaan lokal/nasional dan 40 persen klien dari perusahaan asing misalnya beberapa perusahaan dari Singapura, Malaysia, Australia, Amerika Serikat, hingga Korea Selatan. Tidak sedikit dari mereka yang baru saja mulai membuka perusahaan pengembang game di Indonesia.

Bukan hanya banyaknya mitra dengan perusahaan, GeekHunter juga telah memiliki lebih dari 10.000 talent di bidang IT. Para pengunjung website yang sedang mencari pekerjaan diberikan panduan mudah untuk mendaftarkan CV mereka dan menjadi anggota GeekHunter. Data tersebut tersedia dalam sebuah database yang dimiliki oleh GeekHunter setiap dibutuhkan perekrutan.

4. Masih bootstrapping

Network yang telah dibangun Ken sejak bekerja di perusahaan besar memberi dampak penting bagi startup yang didirikannya. Ken mengaku mengandalkan pertumbuhan secara organik dan mengedepankan idealisme dalam menjalankan bisnis tanpa adanya gangguan dari investor. Oleh karena pemikiran tersebut, GeekHunter hingga saat ini masih beroperasi secara bootstrapping.

5. Rencana selanjutnya

Ken berkeinginan kuat membantu mengembangkan ekosistem IT di Indonesia. Karenanya, kedepannya GeekHunter memiliki tiga fokus utama, yakni meminimalisir gap antara sistem pendidikan IT dengan kebutuhan pasar melalui kerjasama dengan beberapa universitas dalam menerapkan kurikulum yang dibutuhkan. Kedua, GeekHunter akan berkomunikasi aktif dengan komunitas geek atau ekosistem IT yang ada di Indonesia. Dan yang terakhir adalah memperluas pasar bukan hanya bagi programmer saja, tetapi juga bagi pekerja di bidang cloud computing, network engineer, data scientist, dan sebagainya.

6. Wanita juga mampu berkontribusi di bidang IT

Ken sangat berapi-api saat menjawab pertanyaan seputar wanita yang menangani perusahaan IT. Ia berujar:

Perempuan di manapun dapat melakukan apa saja yang dibutuhkan dunia, termasuk pekerjaan lainnya yang mampu dilakukan pria seperti bidang IT dan teknologi lainnya. Tidak hanya itu saja, perempuan juga mampu menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan sepatu hak tinggi.

source : http://id.techinasia.com/geekhunter-startup-lowongan-pekerjaan-it-asal-bandung/ (dengan perubahan seperlunya)

 
0 comments
  Livefyre
  • Get Livefyre
  • FAQ