Indonesia, Surganya Industri Mikro

Written by Yoga Prasetya Member at GNFI
Share this
0 shares
Comments
0 replies

Kunjungilah jalan-jalan di berbagai kota besar Indonesia, hingga ke pelosok desa yang jarang terekspos media. Di setiap sudut pastilah kita mudah menemukan berbagai pemilik usaha dengan modal pas-pasan seperti penjual nasi bungkus, tukang cukur, bengkel kecil, hingga pemilik warung kopi. Dalam dunia ekonomi, usaha-usaha yang memiliki modal aset di bawah Rp50 juta tersebut lebih dikenal dengan usaha mikro. Apa yang ada di benak Anda saat pertama kali mendengar usaha mikro? Usaha kecil-kecilan, profit tidak seberapa, dan tidak punya prospect yang besar di masa depan?

Memang industri mikro merupakan industri yang banyak diremehkan di mata masyarakat umum. Masih banyak yang beranggapan bahwa pemilik usaha mikro merupakan para pengangguran yang tidak memiliki pekerjaan lebih baik atau pegawai yang telah dipecat dari pekerjaannya. Namun tahukah Anda bahwa sektor usaha yang banyak diremehkan ini merupakan salah satu pilar yang menopang perekonomian Indonesia? Percaya atau tidak, bahwa dari seluruh pemilik usaha di Indonesia, lebih dari 98% merupakan usaha mikro. 

Walaupun harus bersaing dengan usaha yang bermodal lebih besar, namun usaha kecil dapat tetap eksis bertahan dengan target pasarnya sendiri. Modal tidak terlalu besar, mudah dijalankan, dan profit yang lumayan besar merupakan sedikit dari banyak alasan berbagai pihak untuk memulai sebuah usaha. 

Tren pun saat ini mulai bergeser. Para mahasiswa dan berbagai kalangan akademisi mulai berlomba-lomba untuk membangun usaha mikro mereka sendiri. Bentuk usaha ini sudah bukan lagi berbentuk warung makan di pinggir jalan, namun stand penjual makanan atau minuman yang dikemas “wah” dan berkelas, dengan branding yang cukup cerdas, walaupun dengan modal belasan atau puluhan juta saja. Kita banyak melihat stand tersebut di depan supermarket ternama atau di dalam maal di tempat dengan harga sewa yang cukup murah namun strategis. 

Profit yang didapatkan usaha mikro pun tidak main-main, bisa mencapai 6 hingga 7 juta per bulan! Fakta yang merobohkan cibiran masyarakat bahwa usaha mikro merupakan usaha yang tidak profitable. Harus diakui, semakin banyak masyarakat Indonesia yang bermental wirausaha dan bisa berpikir kreatif untuk mengembangkan usahanya. Bagaimana? Tertarik untuk memulai usaha?

Written by Yoga Prasetya Member at GNFI

A researcher and writer who needs to develop his talent and passion further

More post by Yoga Prasetya