Indonesia Termasuk dalam Daftar Negara Pencetak Insinyur Terbanyak di Dunia

Written by Bagus Ramadhan Member at GNFI
Share this
0 shares
Comments
2 replies

Siapa yang menyangka ternyata sebenarnya Indonesia adalah salah satu negara pencetak tenaga ahli dalam bidang teknik, manufaktur dan konstruksi terbanyak di dunia. Sebagaimana hasil survei yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF) di bawah pengawasan UNESCO pada tahun 2015, Indonesia menempati peringkat ke enam dunia.

Seperti dari Forbes, dijelaskan bahwa peringkat tiga besar memang masih dikuasai negara-negara maju dibidang teknik seperti Amerika Serikat, Jepang dan Rusia. Ketiganya memang sudah dikenal sebagai penghasil tenaga ahli selama beberapa dekade terakhir.

Insinyur

Kabar baiknya, seiring perkembangan ekonomi di negara-negara berkembang seperti Iran, Meksiko, Vietnam dan tentu saja Indonesia, telah menempatkan negara-negara ini dalam daftar penghasil tenaga ahli teknik terbanyak di dunia.

Lalu mengapa tidak ada Tiongkok dan India dalam daftar tersebut? Merujuk kepada WEF, pihaknya menjelaskan bahwa kedua negara tersebut tidak terdata karena adanya keterbatasan akses informasi.

Berdasarkan jumlah lulusan, Rusia menempati urutan pertama dengan jumlah 454.436 tenaga ahli per tahunnya, kemudian di susul Amerika Serikat yang berada di tempat kedua dengan 237.326 orang sarjana teknik, manufaktur dan konstruksi. Selanjutnya disusul oleh Republik Islam Iran dengan 233.695 orang sarjana di tiga bidang itu tiap tahunnya.

Menurut penelitian WEF terdapat dua negara baru yang mulai masuk ke daftar ini, yaitu Indonesia dan Vietnam yang masing-masing menghasilkan tenaga ahli sebanyak 140.169 dan 100.390 per tahunnya. Posisi Indonesia sendiri telah melewati Ukraina dan Perancis dalam hal jumlah.

Berikut adalah peringkat penghasil sarjana bidang teknik, manufaktur, dan konstruksi versi WEF (2015):

WEF 2015

Mengapa daftar ini menjadi penting? Sebab menurut WEF tenaga ahli akan menjadi faktor kunci dalam terjadinya inovasi, keberlanjutan, dan pertumbuhan suatu negara di abad 21 ini, hal ini sesuai dengan kajian Human Capital Index yang dirilis oleh WEF di tahun yang sama.

Sehingga menurut WEF data dan alat ukur yang lebih baik menjadi penting, sebab Human Capital Index memberi penjelasan secara kuantitatif tentang bagaimana seharusnya negara-negara berkembang dan mengembangkan modal manusia (human capital) secara praktis sekaligus mampu terus memonitor perkembangan sumber daya manusia.

Sebagaimana dijelaskan pada laporan tersebut, anugerah sumber daya manusia seperti keterampilan dan kemampuan pada diri seseorang bila dipakai secara produkti akan dapat menjadi penentu penting keberhasilan jangka panjang suatu negara, tidak hanya tentang perekonomian namun juga perkembangan sosial lainnya.

Hanya saja dalam Human Capital Index keseluruhan, Indonesia masih berada di peringkat 69 dari 124 negara dengan indeks manusia pada umur 15 tahun pada peringkat 45, umur 15-24 berada di peringkat 65, dan umur produktif profesional 25-65 tahun ada di peringkat 70. Peringkat teratas dari indeks ini ditempati oleh negara Finlandia diikuti dengan Norwegia di peringkat dua.

Peringkat Indonesia yang masuk dalam negara penghasil tenaga ahli teknik terbanyak dunia dapat dimaknai sebagai alat ukur seberapa besar kemampuan bangsa ini untuk menghasilkan tenaga ahli. Maka tahap selanjutnya adalah bagaimana bangsa ini mampu untuk meningkatkan kualitasnya. Mampukah Indonesia berkiprah dalam bidang teknik dunia?

liputan6.com

 
0 comments
  Livefyre
  • Get Livefyre
  • FAQ