Keindahan alam di wilayah Sungai Laur, Simpang Dua dan Simpang hulu tidak diragukan lagi. Ditambah lagi, kearifan lokal melestarikan Seni dan budaya masih dipegang teguh masyarakat menjadi sebuah modal dasar untuk menggali potensi wisata dan budaya.

Dari pengumpulan informasi ke lapangan diketahui ada sejumlah potensi wisata itu salah satunya, bukit Batu Daya. Panorama alam ini menjadi sebuah daya tarik bagi masyarakat yang ingin mengunjungi wilayah Sungai Laur dan Simpang Dua. Pemerintah Kabupaten Ketapang menjadikan Bukit Daya atau Bukit Gantang atau Bukit Onta sebagai salah satu tempat wisata yang layak dipertimbang untuk dikunjungi.

  

Bukit batu daya adalah salah satu bukit batu yang ada di Ketapang, disebut batu daya karena sering memperdaya padangan kita. Bila kita melihat dari tempat yang berbeda maka bentuknya juga akan berbeda. Karena bentuknya yang kokoh bersegi seperti Gantang, yaitu takaran padi maka disebut Bukit Gantang. Namun dari dipandang pada tempat berbeda, bukit ini akan menyerupai Onta. Maka disebut bukit onta.

Lokasinya paling mudah dilalui dari Dusun Keranji, Desa Batu Daya Kecamatan Simpang Dua. Dari Aur Kuning, Kecamatan Sungai Laur hanya butuh waktu sekitar 1 jam menuju kawasan ini. Batu terjal ini merupakan gugusan kawasan TNGP. Bukit ini menjadi daya tarilk khusus bagi pemanjat tebing. Bahkan, terjalnya bukit daya ini pernah menyebabkan seorang pemanjat tebing dari Universitas Indonesia Jakarta meninggal karena jatuh dari bukit ini. Di kalangan pemanjat tebing (Rock climber) bukit ini sudah begitu terkenal. Untuk menuju daerah ini dapat melalui jalur jalan Rasau Jaya (Pontianak) menggunakan transportasi sungai ke Telok Melano. Akses dari kawasan ini cukup berat, karena harus melalui sungai.

Jika jalan darat, bagi yang tidak faham jalan dapat tersesat karena melewati perkebunan.Namun akses mudah dan cepat adalah melalui jalan darat dari Pontianak menuju Aur Kuning, Sungai Laur bisa ditempuh perjalanan sekitar 4-5 jam. Ada beberapa penginapan di Sungai Laur. Dari ibukota Sungai Laur hanya butuh 1 jam perjalanan ke bukit Batu Daya.Akan tetapi jika pengunjung datang ke Ketapang menggunakan pesawat dari Pontianak. Maka, dari Ketapang-Siduk-Nanga tayap-Sandai-Sungai Laur sekitar 6 jam perjalanan.Untuk menjadikan kawasan ini wisata andalan, Pemkab Ketapang juga mulai memfasilitasi kawasan ini.

Koordinasi antara instansi terkait dengan pemerintah kecamatan setempat juga ditingkatkan. Harapannya, dengan mulai dibenahi sarana pendukung maka keberadaan potensi wisata ini mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi wilayah. Dimana multiplayer efect dari kepariwisataan ini diantaranya mampu meningkatkan tingkat kunjungan ke wilayah sehingga menggerakkan sektor riil.Selain potensi wisata Bukit Batu Daya, potensi wisata di wilayah ini cukup banyak. Ini ditunjang lagi dengan udara yang segar, aliran sungai yang jernih dan masyarakat yang ramah.

Menurut Izal, salah satu warga Sungai Laur, bahwa bukit yang menjulang tinggi di Kota Aur Kuning juga merupakan asset wisata yang siap diolah. Bukit Ruat dan Bukit Kuri merupakan kebanggaan masyarakat setempat. "Sebanarnya antara bukit Ruat dan Bukit Kuri ada semacam sebuah danau, tapi tidak terlalu besar, kalau didukung akses jalan maka sangat cantik sekali jadi objek wisata," kata seorang warga, sebut saja Faisal.Ia menceritakan mencapai lokasi tersebut, dilalui jalan kaki sekitar 1 jam menyisir anak sungai yang dialiri air jernih. Ada sebuah air terjun walau tidak besar, yang bersumber dari Bukit Kuri dan bukit Ruat. Dari lokasi tersebut, kata dia akan tampak Kota Aur Kuning dari atas. "Cantik sekali, tinggal dikelola tapi harus dibuat jalan menuju lokasi itu," tuturnya.

Sementara itu, dalam memberdayakan potensi keperawisataan dan budaya, Dinas Budparpora Ketapang mengembangkan desa budaya. Menurut Drs H.Jahilin M.Si dalam Musrenbang kecamatan bahwa ada beberapa desa budaya yang dikembangkan. Beberapa desa lainnya bisa mengusulkan tersebut, dan permohonanya akan disampaikan ke pemerintah pusat. Selain penjelasan dalam musrenbang, mensosialisasikan Kebudayaan, Pariwisata, pemuda dan Olahragan instansi ini juga melakukan kegiatan di beberapa kecamatan. Misalnya di Sungai laur dan Simpang hulu dilakukan malam hiburan rakyat dan lain-lain.@

(Andy Candra/Humas Setda Ketapang)

Advertisement Advertise your own
Ads Telkom Indonesia
0 Komentar
Tambahkan komentar dengan Akun GNFI / Facebook ...
READ NEXT
BACK TO TOP
Di Tangan Crafter Ini Sampah Jadi Barang Mewah
Di Tangan Crafter Ini Sampah Jadi Barang Mewah
“Aku percaya pekerjaan yang dikerjakannya dari lubuk hati yang paling dalam pasti hasilnya akan baik dan bagus. Apapun itu pekerjaannya,” ungkap Mbak Pimpi di website pribadinya.
Darah Jawa Mengalir dalam Sosok Walikota di Negara Pasifik Ini
Darah Jawa Mengalir dalam Sosok Walikota di Negara Pasifik Ini
Diaspora Indonesia tersebar di seluruh dunia. Mereka ada tidak hanya di negara-negara besar, namun juga di negara-negara yang masih belum terdengar popouler. Seperti sebuah negara di lautan pasifik bernama New Caledonia atau Caledonia Baru.  Negara tersebut dahulu merupakan lokasi perkebunan yang dimiliki oleh Perancis dan dikerjakan oleh buruh yang kebanyakan datang
Inilah Film-film Indonesia di Ajang Oscar sejak 1987
Inilah Film-film Indonesia di Ajang Oscar sejak 1987
Indonesia telah mengirimkan film untuk nominasi Academy Award for Best Foreign Language Film sejak 1987. Penghargaan ini dianugerahkan setiap tahun oleh Academy of Motion Picture Arts and Sciences kepada film-film non-Amerika Serikat yang dialognya tidak berbahasa Inggris
Produsen Lokal Suplai Drone Untuk Pertahanan RI
Produsen Lokal Suplai Drone Untuk Pertahanan RI
Industri lokal dibidang teknologi terus menggeliat. Produk-produk anak bangsa tidak hanya berkualitas namun mulai mampu berkontribusi memutakhirkan Indonesia. Khususnya alutsista pertahanan Indonesia. Hal tersebut terkait dengan rencana Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu yang mengatakan Kementerian Pertahanan akan membeli empat unit drone atau unmanned aerial vehicle (UAV) untuk memperkuat jajaran TNI AD.Empat
Dari Wayang Golek Menjadi Lampu yang Mendunia
Dari Wayang Golek Menjadi Lampu yang Mendunia
Apa jadinya jika wayang golek digabungkan dengan lampu meja?Itulah yang akhirnya direalisasikan oleh suami istri, Intan Pradina dan Noro Ardanto, dalam membuat suatu karya seni indah bernama Lampu Runa. Keunikan lampu tersebut terletak pada gabungan konsep lampu meja dengan konsep wayang golek sebagai tiangnya. Lampu Runa yang MenduniaNoro adalah seorang
Ada Indonesia di Oscar 2016
Ada Indonesia di Oscar 2016
Ada hal yang menarik pada perayaan pesta Oscar tahun ini. Kemegahan Governors Ball 2016 yang menjadi ruangan pesta Oscar ternyata didesain oleh desainer ruang temporer asal Indonesia, Irma Hardjakusumah.Ini merupakan karya keduanya untuk merancang ruangan pesta Oscar yang akan diisi oleh 1,500 tamu yang terdiri dari para pemenang tahun ini,